Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2019

Fantasy, Mediator, and Paradox

Salah satu hal yang paling aku inginkan dalam hidup ialah bisa mendapatkan seseorang yang mencintaiku apa adanya. Rasanya ketika kamu menyukai seseorang, kamu pasti pengen banget direspon balik. Aku merasa kesal aja sama fantasi di pikiranku ini. Belum juga ku bertindak, perasaan ini seolah berkata jangan kau teruskan rasa suka mu kepada dia, toh dia sudah begini, sudah begitu, mengapa berharap yang lebih kepadanya? Ya, aku terlalu takut untuk mengakuinya, aku berpikir terlalu jauh, aku hanya mengiranya dalam imajinasiku sendiri. Sometimes, itu adalah hal yang ku sesali akan pikiranku ini, tapi keputusan ini seolah tetap berjalan berdasarkan naluri. Hidup menjadi seorang "mediator" itu emang kadang buat sebal sendiri, mengawang saja pikiran ini kemana, yang jeleknya ialah ketika kamu memikirkan hal yang terburuk. Kenapa pikiran ini malah terbawa dengan perasaan yang tak seharusnya dikeluarkan di tempat yang bukan seharusnya? Aku semakin menyadari letak sisi mediator ini keti...